Karya : Jharna Litani
Indonesia adalah negara yang kaya. Ini ditegaskan langsung dalam bait stanza II pada lagu Indonesia Raya. Mungkin, ini menjadi ungkapan yang membekas dan tidak asing dalam relung jiwa. Selain itu, dapat kita saksikan bersama-sama bahwa Indonesia memiliki keragaman. Ini dapat dilihat adanya sumber daya, baik alami maupun buatan yang bersemayam di atas tanah ibu pertiwi.
Semuanya tersebar di antara bentangan
wilayah Sabang hingga Merauke dan Miangas hingga Rote. Dalam bait lagu yang
mahsyur “Dari Sabang sampai Merauke” karya R. Suharjo, bentang alam itu berisi
jajaran pulau yang saling menyambung menjadi satu dengan nama Indonesia.
Tetapi, apakah nama Indonesia adalah sekadar perwakilan dari sambungan
pulau-pulau yang luas itu?
Dilansir dari Indonesia Baik.id,
kata Indonesia tercetuskan sejak tahun 1850-an melalui majalah ilmiah tahunan, Journal
of the Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA). James Richardson Logan
dan George Samuel Windsor Earl ialah 2 orang yang memprakarsainya. Pertama,
dunia ide Earl mencetuskan nama Malayunesia dan Indunesia. Sedangkan Logan
mencetuskan nama Indunesia serta mengganti konsonan “u” ke “o” agar baik dalam
pelafalannya hingga menjadi INDONESIA. Sejak itu, nama Indonesia populer di
kalangan bangsa-bangsa dunia.
Kemudian, nama Indonesia menjadi
harum seiring perjalanan waktu. Salah satunya, santer dipopulerkan oleh etnolog
Jerman, Adolf Bastian. Seperti dalam buku Indonesien Oder Die Inseln
Des Malayischen Archipels dan Die Volkev des Ostl Asien (1884).
Selanjutnya, pada masa tahun 1920-an, nama Indonesia menunjukkan taringnya.
Sebab, ini menjadi trend dalam lingkup diksi-diksi ilmiah dan buah bibir
pribumi terutama bagi tokoh-tokoh pergerakan nasional. Dalam catatan sejarah,
ini adalah momentum kata Indonesia digunakan secara luas untuk khalayak. Salah
satu jejaknya adalah Indonesia diakui sebagai tanah air, bahasa, dan bangsa
persatuan pada waktu Sumpah Pemuda II pada tanggal 28 Oktober 1928. Hingga
kedudukan puncaknya, nama Indonesia menggelora pada saat Proklamasi Kemerdekaan
17 Agustus 1945.
Ditelisik dari script
sejarah, Muhammad Hatta mengungkap asal usul nama Indonesia yang terbit di De
Socialist edisi nomor 10. Nama Indonesia bukan sekadar sebutan untuk membedakan
India. Di mana perspektif tersebut berkembang saat kolonialisme dan
imperialisme. Namun, nama Indonesia merupakan spirit untuk meraih
kemerdekaan abadi, yakni kemerdekaan yang diinisiasi oleh pribumi. Selain itu,
Indonesia memiliki cita-cita luhur yang harus lestari dan diperjuangkan hingga
akhir hayat nanti.
Menyoal makna nama, dalam KBBI nama
berarti ungkapan yang digunakan untuk
menyebut dan memanggil. Ini ditujukan untuk semua objek yang ada di seluruh
alam semesta. Nama Indonesia mengandung makna yang beragam. Adapun rangkumannya
sebagai berikut:
1. Sebagai
Identitas Bangsa
Negara harus diakui secara de facto dan de jure.
Secara de facto memiliki domain adanya wilayah, warga negara, dan pemerintah.
Maka, de facto mengharuskan adanya pengikat yang disetujui bersama dalam skala
nasional. Hingga akhirnya diresmikan secara de jure melalui pengakuan
internasional. Sehingga, entitas menjadi hal dasar yang melekat untuk
merepresentasikan dan menjadi tonggak dalam mobilisasi negara Indonesia.
2. Sebagai
Tonggak Harapan
Setelah memutuskan secara simbolis sebuah representasi
objek, dalam nama, juga menautkan sebuah harapan. Sebuah nama yang indah akan
menumbuhkan komitmen diri dan memicu akselerasi dalam mewujudkan suatu asa.
Sehingga, peluang untuk mewujudkan harapan akan terjadi semakin besar.
3. Sebagai
Modal dalam Menapak Peradaban
Nama ibarat suatu energi. Pertimbangan nama yang
disesuaikan dengan kearifan, sedikit banyak akan mempengaruhi semangat
perjuangan. Selain itu, nama juga sebagai pengingat bahwa ada amanat yang harus
diemban oleh rakyat secara bersama-sama.
Akhir kata, Indonesia adalah gemah
ripah loh jinawi. Indonesia adalah tanah tumpah darah kita. Di sana kita
berpadu dalam satu nasib dan juang dalam menapaki zaman. Sebab, Indonesia
adalah entitas kita. Ia yang tumbuh dan berkembang secara filosofis, historis,
dan yuridis.
Referensi
Finaka, A. W. (2018). Asal Mula Nama Indonesia. IB:
Indonesia Baik.Id, 1. https://indonesiabaik.id/infografis/asal-mula-nama-indonesia#:~:text=Nama
“Indonesia” pertamakali muncul di,dan George Samuel Windsor Earl
Kompas.com. (2021). Bung
Hatta dan Asal Usul Indonesia. Kompas.Com. https://nasional.kompas.com/read/2017/08/03/05121731/bung-hatta-dan-asal-usul-nama-indonesia#:~:text=“Bagi
kami orang Indonesia%2C nama,Indonesie)%2C” ungkap Hatta.
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete@Bumi Tekno mengatakan: Makasih kak, sukses terus kedepannya
ReplyDelete