Review Buku "Analisis Gender dan Transformasi Sosial"

Gambar sampul buku Analisis Gender dan Transformasi Sosial

Oleh : IMMawati Larasati Sekar Arum dan IMMawati Purwaning Tyas
(Kader PK IMM FKIP UMS 2021/2022)

Buku yang ditulis oleh Mansour Fakih ini banyak menjelaskan banyak hal terkait gender, analisis gender, ketidakadilan sosial, feminisme, dan transformasi sosial secara terperinci. Semua sudah digamblangkan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh pembacanya. Meski ada beberapa bahasa atau istilah yang memang masih memerlukan bantuan KBBI.

Buku karya Mansour Fakih ini terdapat 192 halaman termasuk daftar pustaka dan latar belakang penulis. Buku bersampul putih ditambah judul lalu terdapat kepalan tangan perempuan di huruf O pada kata ‘sosial’ terlihat sangat artistik dan elegan. Kertasnya pun bukan kertas yang buram sampai tulisan tak terbaca.

Tulisannya masih bisa terbaca. Namun sayangnya, ada beberapa halaman yang terkesan double dalam buku ini. Sehingga menambah halaman yang ada. Jika anda teliti dalam membacanya, maka akan temui halaman yang isinya serupa di buku ini.

Menariknya, buku ini menyajikan beberapa gambaran ketidakadilan sosial yang disebabkan oleh struktur ekonomi-politik kapitalisme secara rinci. Struktur ekonomi-politik yang kerap membuat kesetaraan gender menjadi timpang.

Menurut Mansour Fakih, persoalannya terletak pada belum banyaknya orang yang tahu menahu serta dapat membedakan antara ‘Gender’ dan ‘Seks’. Kata Gender terdengar asing, sementata kata Seks masih terlalu tabu di wilayah atau di lingkungan masyarakat kita. Dari sini saya akan berikan penjelasan mengenai keduanya. Seks merupakan jenis kelamin atau merupakan biologis dan kodrat dari Tuhan yang tidak dapat dirubah/permanen.

Sedangkan Gender berarti perbedaan yang bukan biologis dan bukan kodrat dari Tuhan. Bisa dikatakan juga bahwa gender adalah perbedaan perilaku antara laki-laki dan perempuan yang telah di konstruksi secara sosial. Atau bisa disebut perbedaan yang bukan kodrat dan bukan dari Tuhan. Melainkan diciptakan oleh manusia melalui proses sosial-kultural yang sangat panjang.

Gambaran mengenai perempuan yang lemah lembut, cantik, emosional, keibuan, berperasaan, dll. Begitupun dengan laki-laki yang kuat, rasional, jantan, perkasa dll. Semua itu merupakan bentuk konstruksi dan kultur yang telah dibuat sendiri oleh masyarakat.
Padahal kedua sifat yang katanya sudah menjadi kodrat laki-laki dan perempuan itu dapat tertukar atau dapat ditukarkan. Perempuan juga ada yang kuat, perempuan juga rasional, atau laki laki juga emosional, ada yang lemah lembut juga, nah itu yang dimaksudkan dalam konsep gender. Konsep gender yang selama ini sudah timpang, namun tetap diterima begitu saja oleh masyarakat. Padahal, lama-kelamaan konsep gender yang irasional ini perlahan melahirkan ‘ketidakadilan‘ bagi kaum laki-laki dan perempuan.

Oleh karena itu, untuk menantang konsep gender yang timpang ini lahirlah antitesis yang mencoba mengembalikan konsep gender yang makin kesini makin irasional itu. Antitesis tersebut yakni Feminisme. Feminisme adalah sebuah teori atau gagasan yang dumulai sejak akhir abad ke-18 dan berkembang pesat di abad ke-20 yang menyuarakan tentang kesetaraan, dan keadilan hak dengan laki-laki.

Ada beberapa jenis atau gagasan teori feminism ini contohnya seperti : feminis liberal, feminis marxis, feminis radikal. Meskipun mempunyai gagasan yang berbeda, tujuan dan maksud adanya gerakan feminisme ini adalah memperjuangkan kesetaraan dan hak-hak untuk kaum perempuan. Terkhusus permpuan-perempuan dari kelas buruh. Bukan melawan kaum laki-laki atau ingin menindas kaum laki-laki.

Namun lebih kepada memperjuangkan kesetaraan dan hak-hak perempuan dalam melawan kapitalisme. Tanpa disadari, adanya kapitalisme membuat kaum perempuan dan laki-laki menjadi tertindas dan ketimpangan sosial. Kaum laki laki dan perempuan rela menjadi buruh para kapitalisme dengan mendapatkan upah yang sangat sedikit tak sebanding dengan jam kerja yang telah dilakukan.

Lalu, mengapa judul ini analisis gender dan transformasi sosial?

Melalui buku ini akan dibahas secara habis-habisan mengenai menganalisis gender terlebih dahulu, kemudian muncul gerakan Feminisme yang memperjuangkan dan membela kesetaraan dan hak hak perempuan yang kemudian terjadilah sebuah transformasi sosial yang ada. Selengkapnya bisa di baca buku “Analisis Gender dan Transformasi Sosial” Karya Mansour Fakih ini.

Buku ini sangat di rekomendasikan untuk kaum perempuan yang sedang dalam memperjuangkan kesetaraan, hak hak perempuan, dan menyuarakan tentang pelecehan seksual. Apalagi yang sedang dan baru belajar mengenai hal-hal seputar perjuangan perempuan. Semoga review kali ini dapat menggugah minat pembaca untuk membeli dan membaca buku yang sangat bermanfaat ini.

 


Share:

TPA Ramadhan 1443 H IMM FKIP UMS

Gambar Kegiatan TPA Ramadhan 1443 H 
IMM FKIP UMS 2021/2022

Penulis : Arif Dwi Saputra
Ketua Bidang Sosial Pemberdayaan Masyarakat IMM FKIP UMS 2021/2022

Taman Pendidikan Al-Qur'an (disingkat TPA atau TPQ) merupakan lembaga atau kelompok masyarakat yang menyelenggarakan pendidikan nonformal jenis keagamaan Islam yang bertujuan untuk memberikan pengajaran membaca Al-Qur'an sejak usia dini, serta memahami dasar-dasar dinul Islam pada anak usia taman kanak-kanak, sekolah dasar dan atau madrasah ibtidaiyah (SD/MI) atau bahkan yang lebih tinggi. (sumber Wikipedia)

Selama Ramadhan, IMM FKIP UMS mengajar TPA di Masjid Baitul Qorib yang terletak di Kleco. Kegiatan ini digagas oleh bidang tabligh dan kajian keislaman (TKK) dan bidang Sosial Pemberdayaan Masyarakat (SPM). Tempat yang kita tuju, yakni masjid Baitul Qorib merupakan masjid yang direkomendasikan langsung oleh ketua umum IMM FKIP UMS saat ini, IMMawan Achmad Mahbuby. 
Banyak pihak yang terlibat dalam TPA ini, mulai dari kader, pimpinan, alumni imm fkip ums, serta remaja masjid baitul qorib. Anak-anak yang diajar berjumlah dua puluhan, mulai dari TK sampai SD kelas enam. Meski tidak banyak jumlahnya, IMM FKIP UMS tetap antusias dalam mengajarkan bacaan bacaan al quran kepada anak-anak.

Kegiatan ini berlangsung satu bulan selama ramadhan, dan harapannya terus berlanjut hingga kedepannya.
Share:

Popular

Labels

Recent Posts

Label Cloud

About (3) Agenda (14) Artikel (22) bidang hikmah (4) Bidang Immawati (1) Bidang Kader (2) bidang SPM (1) BTKK (5) buletin (2) Data Base (2) ekowir (1) galeri (5) Immawan (2) Immawati (9) Informasi (10) islam (2) Kajian (1) MAKALAH (2) muktamar48 (2) Opini (16) Organisasi (4) Profil (1) Puisi (4) Resensi (6) Review (1) struktur (2) Tabligh (2)

QOUTES

Tidak akan ada kebenaran yang muncul di kepala, bila hati kita miskin akan pemahaman terhadap ajaran agama Allah.
-KH.Ahmad Dahlan