Sekilas kenangan LKMO, Surat Cinta untuk Pimpinan dan Kader

Oleh : IMMawan Muhammad Albi Almahdy
Kader IMM FKIP UMS

Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Organisasi (LKMO) selama 3 hari itu, dari tanggal 5 – 7 Juli 2022. Membuat saya geram ingin menuliskan perasaan bahagia yang kami rasakan. Berbagai kegiatan yang ada di LKMO mengingatkan kami kenangan-kenangan yang ada di DAD, mulai dari makan bersama, ice breaking yang penuh tawa, forum-forum diskusi, membuat peraturan sendiri yang kami nyaman selama mengikuti LKMO, berkenalan sekaligus menumpang mandi di rumah warga sekitar, dan juga melakukan hal-hal yang tentunya tidak ada di DAD. Senam pagi, main UNO dan buat Konten Story.
Kegiatan itu diadakan di Desa Cepogo, Boyolali. Alih-alih ingin Healing, malah justru dibuat pusing dengan studi-studi kasus materi yang ada. Tapi memang benar kita berada di tengah-tengah dua ciptaan Allah yang paling indah di Boyolali, Gunung Merapi dan Merbabu. Dinginnya memang tidak bisa kami lupakan, tapi kehangatan ukhuwah kami mengalahkan rasa dingin itu!
Banyak sekali ilmu dan pengalaman baru yang kami dapatkan, studi kasus pada materi keuangan mengajarkan kami bahwa manusia memang tidak pernah ingin merugi, atau juga tentang penyebutan kantor Komisariat yang sebenarnya adalah Sekretariat, entahlah mana yang benar. Praktek persidangan malam itu juga membuat kami pusing dengan berbagai hal yang tidak terduga, sekaligus mengajarkan kami untuk lebih siap jika suatu saat nanti mengalami permasalahan yang sama atau bahkan lebih edan lagi. Teringat pula dengan kata-kata salah satu pemateri, bahwa sebuah kesalahan itu memang hanya bisa disesali, tapi bukan berarti tidak bisa diperbaiki. Maka sebelum membuat kesalahan yang akan disesali, sebaiknya mempersiapkan diri kita maupun orang-orang setelah kita (kader).
“Belajar di LKMO ini pun adalah bentuk kita berproses menjadi pemimpin (khalifah) di muka bumi, lantas menjadi pemimpin pun adalah bentuk kita beribadah kepada Allah.” Begitulah maksud dari kajian Al-Baqarah ayat 30 yang disampaikan maghrib itu. Selain menekankan Intelektual dan Humanitas-nya, di LKMO pun kita tak lupa menyisipkan nilai-nilai Religius IMM dengan bentuk kajian ayat sehabis maghrib itu. Sampai-sampai kader IMMawati menyinggung kader-kader IMMawan “Kalau beribadah itu harus senang dan ikhlas, jangan murung terus!”.
Kegiatan di hari terakhir LKMO yang paling asyik adalah Outbond. Kami membuat kelompok dengan nama yang lucu-lucu, ada Telur, Ulat, Kepompong, dan Kupu-kupu. Seperti Outbond pada umumnya, setiap kelompok membuat yel-yel yang selalu berhasil membuat perut kita geli. Kegiatannya ada evaluasi materi, tebak uang, latihan instruksi pemimpin, dimana setiap kali ada yang salah menjawab ataupun kalah dalam permainan pasti akan didandani wajahnya dengan kopi, lipsync atau lipstick, dan tepung.
Outbond di siang hari itu diakhiri dengan Screening yang sebenarnya hanya berisi obrolan santai sambil menikmati pemandangan Gunung Merapi di bawah pohon yang sejuk, disini saya sendiri belajar banyak sekali. Saya mengerti bahwa memang tidak semua masalah itu harus diselesaikan, tetapi masalah bisa dimanagemen, setiap keputusan, masing-masing memiliki konsekuensi-nya sendiri.
Saya juga memahami bahwa ketika kita membenci ataupun dibenci oleh seseorang, kita harus mengerti bahwa sebenarnya kita tidak benar-benar membenci ataupun dibenci, hanya saja kita belum menemukan kebaikan dari orang tersebut. Kita pasti akan menemukan kebaikan itu, karena setiap orang tentu memiliki kebaikannya masing-masing. Dalam menyampaikan sesuatu pun kita harus memahami kepada siapa kita menyampaikan, salah satu cara baik untuk menyampaikan yakni menyesuaikan terlebih dahulu diri kita dengan orang yang ingin kita sampaikan.
Di waktu-waktu saya dan screener sedang membicarakan banyak hal itu, kami melihat se-ekor Elang yang sedang berkeliling diatas. Dan ternyata ada makna dibalik Filosofi Elang yang sangat-sangat sesuai dengan pembahasan kami. Ingat! Menjadi bagian dari pimpinan di IMM nanti akan lebih berat, lebih capek, lebih banyak masalah lagi yang akan kalian temukan.
“Koe siap menjadi bagian dari Pimpinan di IMM?” tanya screener kepada saya.
“InsyaAllah siap mas!!”.
“Ucapkan ikrar-mu sekeras-kerasnya, tenang ga akan ada yang terganggu!”.
“Bismillahirrahmanirrahiim... Asyhadu alla ilaha illallah, wa asyhadu anna muhammadarrasulullah. Saya IMMawan Albi Almahdy, siap menjadi bagian dari Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah FKIP!!! Allahu akbar!”.
Mengucapkan ikrar tersebut, saya terharu dan paham sekali betapa beratnya beban yang akan saya pikul nantinya. “Selamat! Koe sudah diterima sebagai keluarga IMM FKIP sepenuhnya” ucap screener kepada saya. Penuh haru dan saya pun dirangkul, bahkan ingin rasanya menangis, tapi bentuk menangis itu saya ubah menjadi tawa.
Terima kasih teruntuk IMMawan Lalu Fajri selaku screener saya yang sudah memberikan motivasi semangat untuk selalu menyampaikan manfaat dan kebenaran, untuk selalu menebar kebaikan di IMM, dan untuk tidak berhenti mendakwahkan nilai-nilai Islam kepada ummat. Terima kasih juga kepada seluruh jajaran panitia LKMO yang sudah berusaha keras mensukseskan kegiatan tersebut. Terima kasih kepada IMMawan Achmad Mahbuby sebagai ketua umum IMM FKIP yang selalu mempedulikan setiap kader-kadernya, selalu mengorbankan jasa dan waktunya sampai-sampai luka fisiknya, luka pula batinnya. Terima Kasih!
Surat Cinta untuk Pimpinan
Bismillah, teruntuk seluruh pimpinan komisariat IMM FKIP. Kami mengucapkan banyak terima kasih setelah bersyukur kepada Allah SWT, tanpa perlu basa-basi lebih lama lagi. Kami ingin menyampaikan banyak permintaan maaf kami kepada seluruh pimpinan, karena kami belum bisa memberikan banyak kebaikan. Kami sering kecewa tanpa sadar bahwa kami lah yang selalu membuat pimpinan kecewa. Kami mengerti bahwa kekecewaan kami kepada pimpinan hanyalah bentuk keegoisan kami, itu adalah kesalahan kami para kader yang terlalu kebanyakan berharap kepada pimpinan, padahal pimpinan sendiri sudah memberikan kebaikan-kebaikan semaksimal mungkin kepada kami.
Karena kalian lah para pimpinan, yang sudah banyak sekali memberikan kemudahan-kemudahan bagi kami untuk berproses di IMM, karena kalian lah kami bisa menjadi kader yang siap untuk meneruskan perjuangan IMM, terima kasih telah memberikan kasih sayang kalian hanya untuk kami. InsyaAllah kami akan berusaha sebaik mungkin untuk bisa memenuhi harapan pimpinan.
Terima Kasih, karena sudah peduli dengan kami.
Terima Kasih, karena sudah mengorbankan segalanya untuk kader.
Terima Kasih, karena sudah menjadi teladan-teladan yang baik bagi kader.
Semoga kita semua diridhoi oleh Allah SWT, aamiin.
Surat Cinta untuk Kader
Bismillah, teruntuk seluruh kader komisariat IMM FKIP. Terima kasih karena sudah mau berusaha merangkul ataupun dirangkul oleh teman-teman sesama kader, terima kasih telah membentuk ikatan ini, karena adanya kalianlah kita semua ada. Rassemus Zamona bukan hanya sekedar nama kebanggaan kita, tetapi justru menjadi identitas kita semua. Kita harus mampu membuktikan makna dibalik nama tersebut. Pelukis Zaman berarti bagian dari Peradaban besar, kita lah yang akan menciptakan perubahan, bukan perubahan yang buruk melainkan perubahan kepada sesuatu yang indah dan bermanfaat. Seorang Pelukis memiliki Filosofi sebagai manusia yang menciptakan keindahan, keistimewaan, dan bahkan menciptakan filosofi itu sendiri. Maka buktikan bahwa kita lah yang akan melukiskan sebuah zaman dimana kita ber-eksistensi, tanpa menghilangkan esensi kita.
LKMO ini adalah kegiatan kader pendukung terakhir di lingkup Komisariat, kita tak akan lagi merasakan berbagai kenangan yang sama, mungkin saja bisa ketika nanti menjadi bagian dari pimpinan, bukan sebagai kader, tetapi sebagai pimpinan yang sudah ber-orientasi pada kepentingan masing-masing. Satu hal yang perlu kita ketahui bahwa tidak peduli apapun kepentingan kita, yang penting kita mau peduli bersama-sama.
Tetaplah semangat untuk memperjuangkan IMM, ingat satu hal bahwa memang kita lah yang harus memberikan sesuatu kepada IMM, tapi bukan berarti IMM tidak bisa memberikan apa-apa kepada kita, justru kita harus mencari dan menemukan apa yang kita inginkan di IMM ini, IMM adalah wadah untuk kita berproses. Teruntuk semua teman-teman kader-ku, mulai saat ini kita adalah keluarga! Emot nangis. 😭😭
Terima kasih keluarga-ku, terima kasih Ikatan-ku! IMM Jaya!!!
Fastabiqul Khairat!

Share:

Popular

Labels

Recent Posts

Label Cloud

About (3) Agenda (14) Artikel (22) bidang hikmah (4) Bidang Immawati (1) Bidang Kader (2) bidang SPM (1) BTKK (5) buletin (2) Data Base (2) ekowir (1) galeri (5) Immawan (2) Immawati (9) Informasi (10) islam (2) Kajian (1) MAKALAH (2) muktamar48 (2) Opini (16) Organisasi (4) Profil (1) Puisi (4) Resensi (6) Review (1) struktur (2) Tabligh (2)

QOUTES

Tidak akan ada kebenaran yang muncul di kepala, bila hati kita miskin akan pemahaman terhadap ajaran agama Allah.
-KH.Ahmad Dahlan