sumber gambar : www.republika.co.id
Oleh : IMMawati Nisatul Nur 'Aini
Sekretaris Bidang Media dan Komunikasi PK IMM FKIP 2021/2022
Di era sekarang ini implementasi TIK di dalam dunia Pendidikan merupakan suatu keharusan yang ada. Sudah banyak negara yang sudah mengimplementasikan TIK di dalam sector pendidikannya seperti china dan singapura, akan tetapi masih banyak juga negara yang belum bisa mengimplementasikannya. Indonesia merupakan salah satu negara yang belum maksimal mengimplementasikan TIK dalam Pendidikan karna Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari banyak pulau sehingga TIK belum sepenuhnya menyebar ke seluruh penjuru Indonesia. Meskipun di Indonesia rata rata sudah memakai system ICT di bidang budaya dan Pendidikan akan tetapi pengimplementasian tersebut masih belum bisa dikata sukses.
Pada tahun 2004. Pusat kurikulum Balitbang Depdiknas meluncurkan Kurikulum 2004 (KBK) yang mana kurikulum tersebut memasukkan TIK sebagai mata pelajaran yang wajib. Tapi kurikulum yang memasukkan TIK sebagai pelajaran wajib ini belum terselenggarakan dengan maksimal karna tidak banyak sekolah memiliki infrastruktur TIK yang baik, apalagi di daerah luar pulau Jawa. Dua tahun kemudian, di tahun 2006 KBK ini direvisi dan diganti menjadi kurikulum 2006 (KTSP). Perbedaan KTSP dan KBK ini terletak pada bobot materi yang diberikan, materi TIK di KTSP relatife lebih simple dan lebih mudah. Setelah diluncurkannya program IGOS (Indonesian, Go Open Source ) pada tahun 2004 secara bertahap pihak universitas, pemerintah dan sekolah menggunakan Perangkat Lunak Bebas dan Sumber Terbuka (FOSS) untuk kegiatan manajemen, administrasi, serta pembelajaran. Pada tahun 2006, Pemerintah menandatangani MuO dengan Microsoft yang juga pada tahun 2011 disetujui oleh kemendiknas. Berdasarkan hal tersebut program FOSS dianggap gagal. Pada tahun 2013, pemerintah meluncurkan kurikulum baru yaitu Kurikulum 2013 yang mana pelajaran TIK dihapuskan. Hal ini mengakibatkan banyak guru TIK kehilangan pekerjaannya. Teknologi Informasi dan Komunikasi pada Kurikulum 2013 dimanfaatkan sebagai alat pembelajaran (ICT for learning) yang terintegrasi pada semua mata pelajaran karena pada hakikatnya, saat ini semua kegiatan kehidupan termasuk pembelajaran, berbasis TIK. Meskipun TIK tidak dimasukkan kedalam daftar pelajaran tapi TIK menjadi wadah dan sebagai fasilitator untuk matapelajaran lainya.
Keberhasilan implementasi TIK ditentukan oleh bebrapa factor diantaranya adalah strategi perencanaan dan pendekatan TIK. Agar Implementasi TIK berjalan lebih cepat Langkah yang perlu diambil adalah melakukan pengembangan profesionalitas melalui Collaborative Desain dan keberadaan Komunitas Praktik. Oleh karna itu, Implementasi TIK itu sngat penting untuk diterapkan dalam pendidikan di Indonesia. Karena dengan pengimplementasian TIK dalam pendidikan secara maksimal bisa mengejar ketertinggalan dalam sector Pendidikan sehingga bangsa ini bisa lebih maju.
No comments:
Post a Comment