Sisi Gelap Manusia
oleh: IMMawan Ikbal Raehan
Akhir – akhir ini
dunia dan isinya digemparkan oleh berita tentang dosen mesum, genosida di palestina, kapitalisme meraja rela, pemerintahan yang seenaknya. Menyebabkan
trauma terhadap korban, kematian, penderitaan rakyat dan kehancuran. Aku sering
berfikir “ Mengerikan sekali manusia”. Tanpa kita sadari juga yang melakukan
itu adalah manusia. Dalam cerita keagamaan dan dongeng menceritakan bahwa iblis
dan setan memiliki tempat tinggal didalam neraka. Apakah hati manusia itu sendiri
adalah neraka?
Tak bisa kita
tolak bahwa kita adalah manusia. Kita sering berbohong dan mengatakan bahwa “Orang – orang jahat ini tidak sama seperti kita.” Karena manusia memiliki kapabilitas untuk
melakukan perbuatan baik dan jahat. Semua orang dalam sejarah telah melakukan
berbuatan dosa bahkan pemuka agama juga pernah berbuat dosa. Setiap manusia
memiliki sisi gelap atau kejahatan itu sendiri, bahkan memberikan kerugian dan
penderitaan orang lain. Kita sering menolak dan tenggelam ke bawah sadar kita. Carl jung (psikolog dari swiss)
menyebutnya sebagai “bayangan”
Bayangan Diri
Menurut Carl Jung, bayangan adalah masalah moral yang
menantang seluruh ego – personalitas, karena
tidak seorang pun dapat bayangan diri tanpa usaha moral yang besar. Untuk
menyadarinya, seseorang harus mengenali aspek – aspek gelap dari kepribadian
sebagai sesuatu yang hadir dan nyata. Tindakan ini adalah syarat penting untuk
segala jenis pengetahuan diri.
Bayangan juga
menggambarkan aspek kepribadian yang kita pilih untuk ditolak dan ditekan,
karena alasan yang kita buat sendiri. Kita memiliki ini dan kumpulan aspek –
aspek identitas kita yang ditekan inilah disebut sebagai bayangan diri yang seperti; insting primitif, negatif, kemarahan, kejahatan, keserakahan,
SARA, genosida, dsb.
Jika kita termasuk
orang yang mencintai diri, pasti akan berkata. “Saya tidak menolak diri saya
sendiri,” Mungkin anda berpikir bahwa anda mencintai semua yang ada diri anda.
Akan tetapi, masalahnya ialah Anda tidak menyadari bagian kepribadian yang anda
tolak dan kita menjauhkan diri secara psikologis dari perilaku, emosi, pikiran
yang kita anggap bahaya.
Asal Usul Bayangan Diri
Dalam masyarakat, banyak sekali moral – moral standar yang arusnya perlu kita ikuti. Karena jika kita tidak mengikuti arusnya maka kita akan mendapat hukuman, yaitu dikucilkan. Maka kita menggunakan topeng positif untuk menutupi bayangan diri kita, dan topeng itu dinamakan persona.
Persona tidak
hanya satu tetapi tak terhingga sesuai dengan tempat kita kunjungi. Misal, jika kita bertemu doi kita dan bertemu dengan orang tua kita pasti kita akan menutupi
kejelekan kita dihadapan doi, sehingga doi jatuh cinta pada kita karena sisi
persona kita. Akan tetapi, cinta atas kebohongan sendiri itu tidak akan
bertahan lama.
Persona memiliki
sistem negatif, yaitu semakin sering kita gunakan maka kita akan mencapai level
ketidaksadaran kolektif. Sehingga munculah bayangan diri, kita sembunyikan biar
gak kelihatan, kita tampilkan persona yang baik ke tengah masyarakat. Padahal ada
kejahatan yang tersembunyi. Sebelum kita ketahuan maka kita akan melakukan
mekanisme pertahanan bayangan diri
Mekanisme Pertahanan Bayangan Diri
Bayangan diri juga
memiliki mekanisme pertahanan diri, yang saya analogikan seperti game among us.
Dalam game among us diperkenalkan tokoh bernama Impostor, tugasnya antara lain
menfitnah atau menuduh tokoh netral sebagai pembunuhnya. Padahal Impostorlah
pelakunya. Dan ini dinamakan sebagai proyeksi. Proyeksi merupakan mekanisme
pertahanan bayangan diri dengan memproyeksikan sisi jelekmu ke orang lain.
Contoh yang lain ialah orang melakukan tindakan kekerasan seksual, ia mengakui
bahwa tindakan itu salah. Akan tetapi, ia juga menyalahkan korban karena
memakai pakaian yang ketat. Jadi, kalau ada orang yang nyalah – nyalahin terus,
kemungkinan dalam dirinya ada kejelekan yang dia ungkap.
Jadi ketika kita
mempelajari aspek mekanisme pertahanan ini biar kita sadar bahwa kita punya
bayangan diri. Gak Cuma orang lain yang jelek, tetapi kita yang hakikatnya
manusia ( makhluk mantan binatang) masih memiliki sifat kebinatangan atau sifat
jelek. Logikanya, daripada kita diteliti maka kita yang meneliti, daripada kita
yang dimaki maka kita yang dimaki. Jadi itulah mekanisme pertahanan bayangan
diri.
Bayangan diri
sangat susah lihat atau temui. Jadi ayo kita masuk kedalam bawah sadar kita dan
lihat dalam dirimu ternyata unsurnya macem – macem dan g sederhana yang kamu
bayangkan. Kejahatan yang telah terjadi
atau kasus dalam sejarah, merupakan bagian dari bayangan diri manusia. Sungguh
mengagetkan bukan? Dalam sejarah sendiri, terlah terukir bahwa banyak pemuka
agama, filosof, ideologi, maupun pemerintah untuk mencari solusi untuk bayangan
diri manusia. Maka hingga saat ini solusi itu tidak bisa rumuskan bersama
karena berada dalam diri orang – orang, kalau orang itu tidak sadar.