The Human Dark Side

 

Sisi  Gelap Manusia

oleh: IMMawan Ikbal Raehan 

 Anggota Bidang RPK PK IMM FKIP UMS 23/24

Akhir – akhir ini dunia dan isinya digemparkan oleh berita tentang dosen mesum, genosida di palestina, kapitalisme meraja rela, pemerintahan yang seenaknya. Menyebabkan trauma terhadap korban, kematian, penderitaan rakyat dan kehancuran. Aku sering berfikir “ Mengerikan sekali manusia”. Tanpa kita sadari juga yang melakukan itu adalah manusia. Dalam cerita keagamaan dan dongeng menceritakan bahwa iblis dan setan memiliki tempat tinggal didalam neraka. Apakah hati manusia itu sendiri adalah neraka?

Tak bisa kita tolak bahwa kita adalah manusia. Kita sering berbohong dan mengatakan bahwa “Orang – orang jahat ini tidak sama seperti kita.”  Karena manusia memiliki kapabilitas untuk melakukan perbuatan baik dan jahat. Semua orang dalam sejarah telah melakukan berbuatan dosa bahkan pemuka agama juga pernah berbuat dosa. Setiap manusia memiliki sisi gelap atau kejahatan itu sendiri, bahkan memberikan kerugian dan penderitaan orang lain. Kita sering menolak dan tenggelam ke bawah sadar kita. Carl jung (psikolog dari swiss) menyebutnya sebagai “bayangan”

Bayangan Diri

Menurut Carl Jung, bayangan adalah  masalah moral yang menantang seluruh ego – personalitas, karena  tidak seorang pun dapat bayangan diri tanpa usaha moral yang besar. Untuk menyadarinya, seseorang harus mengenali aspek – aspek gelap dari kepribadian sebagai sesuatu yang hadir dan nyata. Tindakan ini adalah syarat penting untuk segala jenis pengetahuan diri.

Bayangan juga menggambarkan aspek kepribadian yang kita pilih untuk ditolak dan ditekan, karena alasan yang kita buat sendiri. Kita memiliki ini dan kumpulan aspek – aspek identitas kita yang ditekan inilah disebut sebagai bayangan diri yang seperti; insting primitif, negatif, kemarahan, kejahatan, keserakahan, SARA, genosida, dsb.

Jika kita termasuk orang yang mencintai diri, pasti akan berkata. “Saya tidak menolak diri saya sendiri,” Mungkin anda berpikir bahwa anda mencintai semua yang ada diri anda. Akan tetapi, masalahnya ialah Anda tidak menyadari bagian kepribadian yang anda tolak dan kita menjauhkan diri secara psikologis dari perilaku, emosi, pikiran yang kita anggap bahaya.

Asal Usul Bayangan Diri

Dalam masyarakat, banyak sekali moral – moral standar yang arusnya perlu kita ikuti. Karena jika kita tidak mengikuti arusnya maka kita akan mendapat hukuman, yaitu dikucilkan. Maka kita menggunakan topeng positif untuk menutupi bayangan diri kita, dan topeng itu dinamakan persona.

Persona tidak hanya satu tetapi tak terhingga sesuai dengan tempat kita kunjungi. Misal, jika kita bertemu doi kita dan bertemu dengan orang tua kita pasti kita akan menutupi kejelekan kita dihadapan doi, sehingga doi jatuh cinta pada kita karena sisi persona kita. Akan tetapi, cinta atas kebohongan sendiri itu tidak akan bertahan lama.

Persona memiliki sistem negatif, yaitu semakin sering kita gunakan maka kita akan mencapai level ketidaksadaran kolektif. Sehingga munculah bayangan diri, kita sembunyikan biar gak kelihatan, kita tampilkan persona yang baik ke tengah masyarakat. Padahal ada kejahatan yang tersembunyi. Sebelum kita ketahuan maka kita akan melakukan mekanisme pertahanan bayangan diri

Mekanisme Pertahanan Bayangan Diri

Bayangan diri juga memiliki mekanisme pertahanan diri, yang saya analogikan seperti game among us. Dalam game among us diperkenalkan tokoh bernama Impostor, tugasnya antara lain menfitnah atau menuduh tokoh netral sebagai pembunuhnya. Padahal Impostorlah pelakunya. Dan ini dinamakan sebagai proyeksi. Proyeksi merupakan mekanisme pertahanan bayangan diri dengan memproyeksikan sisi jelekmu ke orang lain. Contoh yang lain ialah orang melakukan tindakan kekerasan seksual, ia mengakui bahwa tindakan itu salah. Akan tetapi, ia juga menyalahkan korban karena memakai pakaian yang ketat. Jadi, kalau ada orang yang nyalah – nyalahin terus, kemungkinan dalam dirinya ada kejelekan yang dia ungkap.

Jadi ketika kita mempelajari aspek mekanisme pertahanan ini biar kita sadar bahwa kita punya bayangan diri. Gak Cuma orang lain yang jelek, tetapi kita yang hakikatnya manusia ( makhluk mantan binatang) masih memiliki sifat kebinatangan atau sifat jelek. Logikanya, daripada kita diteliti maka kita yang meneliti, daripada kita yang dimaki maka kita yang dimaki. Jadi itulah mekanisme pertahanan bayangan diri.

 

Bayangan diri sangat susah lihat atau temui. Jadi ayo kita masuk kedalam bawah sadar kita dan lihat dalam dirimu ternyata unsurnya macem – macem dan g sederhana yang kamu bayangkan. Kejahatan  yang telah terjadi atau kasus dalam sejarah, merupakan bagian dari bayangan diri manusia. Sungguh mengagetkan bukan? Dalam sejarah sendiri, terlah terukir bahwa banyak pemuka agama, filosof, ideologi, maupun pemerintah untuk mencari solusi untuk bayangan diri manusia. Maka hingga saat ini solusi itu tidak bisa rumuskan bersama karena berada dalam diri orang – orang, kalau orang itu tidak sadar.

Share:

No comments:

Post a Comment

Popular

Labels

Recent Posts

Label Cloud

About (3) Agenda (15) Artikel (24) bidang hikmah (4) Bidang Immawati (1) Bidang Kader (3) bidang SPM (1) BTKK (5) buletin (2) Data Base (2) ekowir (1) galeri (6) Immawan (3) Immawati (10) Informasi (10) islam (2) Kajian (1) MAKALAH (2) muktamar48 (2) Opini (16) Organisasi (4) Profil (1) Puisi (4) Resensi (6) Review (1) struktur (2) Tabligh (2)

QOUTES

Tidak akan ada kebenaran yang muncul di kepala, bila hati kita miskin akan pemahaman terhadap ajaran agama Allah.
-KH.Ahmad Dahlan