Filosofi tentang Cinta

Penulis:

Ikbal Raehan Rahmatullah 

(Mahasiswa FKIP UMS)


Cinta merupakan suatu konsep abstrak yang telah menjadi topik sentral dalam filsafat sejak zaman kuno hingga modern. Konsep cinta mencakup banyak aspek seperti romantisme, kasih sayang, kesetiaan, dan perjuangan. Melalui analisis filosofis, para filsuf telah menggali dan mengembangkan pemahaman tentang cinta dari sudut pandang mereka masing-masing.

Plato adalah salah satu filsuf pertama yang menggali konsep cinta secara filosofis melalui karyanya yang terkenal, “Symposium”. Menurut Plato, cinta adalah hasrat yang memotivasi manusia untuk mencapai kecantikan, kebenaran, dan kebaikan. Dalam pandangan Plato, cinta terdiri dari dua aspek, yaitu cinta untuk tubuh dan cinta untuk jiwa.

Aristoteles, filsuf  Yunani lainnya, mengembangkan pemahaman tentang cinta dari sudut pandang etika. Menurut Aristoteles, cinta adalah kebiasaan yang didasarkan pada rasa hormat dan penghargaan. Dalam pandangan Aristoteles, cinta yang sejati harus memiliki tujuan yang benar dan mendorong manusia untuk berkembang dalam aspek-aspek moral dan intelektual.

Friedrich Nietzsche, seorang filsuf Jerman, mengembangkan pemahaman tentang cinta melalui pandangan filosofis yang berbeda. Nietzsche menganggap cinta sebagai kekuatan kreatif yang dapat memberikan makna dan arti dalam hidup. Menurut Nietzsche, cinta merupakan suatu keadaan di mana manusia dapat mencapai kesadaran yang lebih tinggi dan memberikan makna pada hidup mereka.

Dalam filosofi Timur, khususnya dalam kepercayaan Hindu, konsep cinta memiliki pengertian yang luas meliputi cinta romantis, kasih sayang, dan kebahagiaan. Dalam pandangan Hindu, cinta merupakan suatu kekuatan yang dapat mempersatukan jiwa dan menghubungkan manusia dengan Tuhan.

Secara keseluruhan, konsep cinta merupakan suatu fenomena kompleks yang dapat dilihat dari berbagai sudut pandang filosofis. Melalui penggalian dan analisis filosofis, kita dapat memperluas pemahaman tentang cinta dan bagaimana kita dapat mengembangkan kekuatan cinta dalam hidup kita.

 

Referensi

·        Plato. (380 BCE). Symposium. Oxford University Press.

·        Aristotle. (350 BCE). Nicomachean Ethics. Penguin Classics.

·        Nietzsche, F. (1883). Thus Spoke Zarathustra. Penguin Classics.

·        Dasgupta, S. (2016). The Philosophy of Love. Harvard University Press.

 

Share:

No comments:

Post a Comment

Popular

Labels

Recent Posts

Label Cloud

About (3) Agenda (14) Artikel (22) bidang hikmah (4) Bidang Immawati (1) Bidang Kader (2) bidang SPM (1) BTKK (5) buletin (2) Data Base (2) ekowir (1) galeri (5) Immawan (2) Immawati (9) Informasi (10) islam (2) Kajian (1) MAKALAH (2) muktamar48 (2) Opini (16) Organisasi (4) Profil (1) Puisi (4) Resensi (6) Review (1) struktur (2) Tabligh (2)

QOUTES

Tidak akan ada kebenaran yang muncul di kepala, bila hati kita miskin akan pemahaman terhadap ajaran agama Allah.
-KH.Ahmad Dahlan