Puisi-Puisi IMMawati

"Bumbu Perempuan"
Jika hidup adalah pilihan
Maka rasa adalah warna
Jika kita seorang perempuan
Maka kitalah sang pembaru masa
Kaumku
Kaum wanita
Bukalah matamu
Dan
Lihatlah dunia
Dunia membutuhkanmu
Jangan sibukkan dirimu dengan solekan
Dan keindahanmu
Tidakkah kau melepas setitik air dari matamu
Menyaksikan negaramu saat ini
Tidakkah ada terselip  rasa sakit dijiwamu
Melihat keterpurukan negara ini
Kaumku !!!
Jangan menyerah jika kamu diangap lemah
Jangan pasrah dengan dapur, sumur dan kasur
Jangan tidur dengan persepsi mereka tentang dirimu
Bangunlah
Bangkitkan semangatmu
Bantu bangkitkan keterpurukan
Negara ini
Tidaka akan sempurna perjuangannya tanpamu

Karena kamu penyemangat untuk segalanya 
By: IMMawati Uswatun Khasanah

"Bisik Perempuan"
Ia menangis melihatmu
Nasibmu telah terkabarkan
Apakah kau menegtahuinya?
Apakah kau pernah mendengarnya?
Apakah kau pernah merenungkannya?
Makhluk yang sempurna
Makhluk yang anggun
Makhluk yang kuat
Akan berakhir pada nista
Nista dua dunia
Penglihatanmu yang terus mencari
Lisanmu bak pisau pemotong daging
Tanganmu yang gemar melempar
Dan kakimu yang kotor
Kapankah dirimu kan sadar?
Pesanku
Jagalah harumnya namamu
Selamatkan dirimu
Bergegaslah istiqomah
Aku mendukungmu
By: IMMawati Lailia Zubaidah

"Kisah Pagi di Rumah Seberang"
Pagi menyaji daun pintu dan Jendela kian getar berulang-ulang
Cangkir dan piring terdengar asyik berbincang
Di tengah rutinitas harian pembawa duka lara mendalam
Mentari yang bersinar seolah kembali terbenam

Pagi menyaji tangisan dimeja makan
Lelaki bertangan keras dan kasar berdiri melotot
Tak peduli ada lebam  di pipi si perempuan
Malah pergi keluar berucapkan cacian

Di pagi yang lain
Pagi hadir dengan warna yang lebih merah
Darah mengalir dengan derasnya
Di setiap telapak  kaki si perempuan
Yang terluka karna serpihan kaca
Amarah demi amarah terus berdatangan
Hingga luka air panas sudah tak terasa melelehkan

Pagi hadir kembali membawa senyuman penuh kenistaan
Mubah nafkah batin  dan fisik mulai jarang didapatkan
Ah, si perempuan tetap setia dengan dada terhampar rasa sabar
Melayani dengan lembut hasrat keegoisan lelaki
Lelaki hanya gemar  mencaci maki
Tanpa ada rasa untuk peduli bahkan hilang jiwa manusiawi
Tak pernah ada rasa bosan dan dendam si perempuan
Menelan pahit getir kehidupan dengan sendirian
By:IMMawati Shofwatul Mala

"Tulang Rusuk yang Bengkok"
Dia...si Wanita
Terciptakan dari tulang rusuk yang bengkok
Tak dapat ditampakkan mata
Namun dapat ditampakkan rasa
Itulah Wanita

Ciptaan yang mempesonakan dunia
Mengubah awan hitam menjadi mentari cerah
Mengubah angsa hitam menjadi putih
Bila Ia bersolek cantik nan rupawan
Berjalan keluar di tengah kerumuan
Ribuan sorotan mata hanya tertuju padanya
Tangisan dan candaannya adalah penambah pesona
Hati lembut nan mudah menangis
Siapa elok kan dapat pula sosok

Dialah Wanita...
Berperangai baik elok rupawan
Jangan sekali kali buat dia menangis
Dialah Wanita...
Siapa lelaki pemberani meminangnya
Kalopun jodoh dialah tulang rusuk itu
Tulang rusuk yang hilang
Kini telah dipertemukan
Doa pun terpanjatkan baginya
Dialah Wanita....
By:IMMawati yaya
Share:

No comments:

Post a Comment

Popular

Labels

Recent Posts

Label Cloud

About (3) Agenda (15) Artikel (24) bidang hikmah (4) Bidang Immawati (1) Bidang Kader (3) bidang SPM (1) BTKK (5) buletin (2) Data Base (2) ekowir (1) galeri (6) Immawan (3) Immawati (10) Informasi (10) islam (2) Kajian (1) MAKALAH (2) muktamar48 (2) Opini (16) Organisasi (4) Profil (1) Puisi (4) Resensi (6) Review (1) struktur (2) Tabligh (2)

QOUTES

Tidak akan ada kebenaran yang muncul di kepala, bila hati kita miskin akan pemahaman terhadap ajaran agama Allah.
-KH.Ahmad Dahlan