"Bumbu Perempuan"
Jika
hidup adalah pilihan
Maka
rasa adalah warna
Jika
kita seorang perempuan
Maka
kitalah sang pembaru masa
Kaumku
Kaum
wanita
Bukalah
matamu
Dan
Lihatlah
dunia
Dunia
membutuhkanmu
Jangan
sibukkan dirimu dengan solekan
Dan
keindahanmu
Tidakkah
kau melepas setitik air dari matamu
Menyaksikan
negaramu saat ini
Tidakkah
ada terselip rasa sakit dijiwamu
Melihat
keterpurukan negara ini
Kaumku
!!!
Jangan
menyerah jika kamu diangap lemah
Jangan
pasrah dengan dapur, sumur dan kasur
Jangan
tidur dengan persepsi mereka tentang dirimu
Bangunlah
Bangkitkan
semangatmu
Bantu
bangkitkan keterpurukan
Negara
ini
Tidaka
akan sempurna perjuangannya tanpamu
Karena
kamu penyemangat untuk segalanya
By: IMMawati Uswatun Khasanah
"Bisik Perempuan"
Ia
menangis melihatmu
Nasibmu
telah terkabarkan
Apakah
kau menegtahuinya?
Apakah
kau pernah mendengarnya?
Apakah
kau pernah merenungkannya?
Makhluk
yang sempurna
Makhluk
yang anggun
Makhluk yang kuat
Akan berakhir pada nista
Nista dua dunia
Penglihatanmu yang terus
mencari
Lisanmu bak pisau
pemotong daging
Tanganmu yang gemar
melempar
Dan kakimu yang kotor
Kapankah dirimu kan
sadar?
Pesanku
Jagalah harumnya namamu
Selamatkan dirimu
Bergegaslah istiqomah
Aku mendukungmu
By: IMMawati Lailia Zubaidah
"Kisah Pagi di Rumah Seberang"
Pagi menyaji daun pintu dan Jendela kian getar
berulang-ulang
Cangkir dan piring terdengar asyik berbincang
Di tengah rutinitas harian pembawa duka lara
mendalam
Mentari yang bersinar seolah kembali terbenam
Pagi menyaji tangisan dimeja makan
Lelaki bertangan keras dan kasar berdiri melotot
Tak peduli ada lebam
di pipi si perempuan
Malah pergi keluar berucapkan cacian
Di pagi yang lain
Pagi hadir dengan warna yang lebih merah
Darah mengalir dengan derasnya
Di setiap telapak kaki si perempuan
Yang terluka karna serpihan kaca
Amarah demi amarah terus berdatangan
Hingga luka air panas sudah tak terasa melelehkan
Pagi hadir kembali membawa senyuman penuh kenistaan
Mubah nafkah batin
dan fisik mulai jarang didapatkan
Ah, si perempuan tetap setia dengan dada terhampar
rasa sabar
Melayani dengan lembut hasrat keegoisan lelaki
Lelaki hanya gemar
mencaci maki
Tanpa ada rasa untuk peduli bahkan hilang jiwa
manusiawi
Tak pernah ada rasa bosan dan dendam si perempuan
Menelan pahit getir kehidupan dengan sendirian
By:IMMawati Shofwatul
Mala
"Tulang Rusuk yang Bengkok"
Dia...si Wanita
Terciptakan dari tulang rusuk yang bengkok
Tak dapat ditampakkan mata
Namun dapat ditampakkan rasa
Itulah Wanita
Ciptaan yang mempesonakan dunia
Mengubah awan hitam menjadi mentari cerah
Mengubah angsa hitam menjadi putih
Bila Ia bersolek cantik nan rupawan
Berjalan keluar di tengah kerumuan
Ribuan sorotan mata hanya tertuju padanya
Tangisan dan candaannya adalah penambah pesona
Hati lembut nan mudah menangis
Siapa elok kan dapat pula sosok
Dialah Wanita...
Berperangai baik elok rupawan
Jangan sekali kali buat dia menangis
Dialah Wanita...
Siapa lelaki pemberani meminangnya
Kalopun jodoh dialah tulang rusuk itu
Tulang rusuk yang hilang
Kini telah dipertemukan
Doa pun terpanjatkan baginya
Dialah Wanita....
By:IMMawati yaya
No comments:
Post a Comment