Lomba Masak, Ramaikan Semarak Milad IMM Ke - 55

Lomba Masak : Peserta Lomba Masak sedang mempersiapkan peraltan dan bahan bahan yang akan digunakan untuk diperlombaan Ahad(17/03) . Gedung Eks Admisis, Kampus 1,  UMS Ahad(17/03)

Lomba Masak : Peserta Lomba Masak sedang bersendau gurau dan memask untuk mempersiapkan makanan yang akan  dilombakan. Ahad(17/03) Gedung Eks Admisi, Kampus 1,  UMS.
Lomba Masak : Peserta Lomba Masak sedang menentukan menu dan bahan makana yang akan disajikan Ahad(17/03), Gedung Eks Admisi, Kampus 1,  UMS.



Share:

Perempuan Di Titik Nol


RESENSI BUKU
Oleh: Dewi Prasetyoningrum*

Judul           : Perempuan di Titik Nol (Women at Point Zero)                                 
Penulis        : Nawal el-Saadawi
Penerjemah : Amir Sutaarga
Pengantar    : Mochtar Lubis
Penerbit       : Yayasan Pustaka Obor Indonesia
Cetakan       : Ke-12 (2014)
Tebal           : xxiv + 156 halaman
Ukuran        : 11 x 17 cm


“Jika salah satu satu anak  perempuan mati,ayah akan menyantap makan malamnya,ibu akan membasuh kakinya,dan kemudian ia akan pergi tidur.seperti itu ia lakukan setiap malam.apabila yang mati itu seorang anak laki laki,ia akan memukul  ibu kemudian makan malam dan merebahkan diri untuk tidur.”(Nawal El Sadawi 2002,h.26)
Salah satu kutipan yang terdapat didalam novel perempuan di titik nol yang ditulis oleh Nawal El Sadawi. Nawal el sadawi adalah seorang dokter dan penulis berkebangsaan mesir.  Dalam karyanya,Nawal selalu menonjolkan kritik pedas atas kondisi realitas sosial masyarakat.terutama keadaan masyarakat mesir yang pada saat itu masih kental dengan nilai-nilai patriarki. Lewat novel ini nawal menceritakan seorang perempuan mesir  bernama firdaus, seorang pelacur sukses yang kini menunggu hukuman mati dipenjara Qanatir karena telah membunuh seorang laki laki
Budaya patriarki sudah sangat kental dalam kehidupan firdaus selagi ia kecil. Firdaus  lahir dari keluarga miskin dan ayahnya merupakan seorang egois dan pemarah.  Firdaus,saudara saudaranya dan ibunya sering mengalami penganiayaan baik dari segi fisik dan mental. Pengalaman seksual firdaus  dimulai sejak ia masih anak anak yaitu teman sepermainannya  bernama muhammadain. Setelah ayah dan ibunya meninggal.kemudian firdaus diasuh oleh pamannya di kairo.meski bersikap lebih baik dan lembut daripada ayahnya. Pamannya sama saja dengan ayahnya yang tak sering melewatkan kesempatan untuk menggerayangi firdaus. Saat firdaus menginjak masa remaja ia ingin sekali belajar di kairo mengikuti jejak pamannya.firdaus sendiri merupakan anak yang cerdas ketika di asrama ia bersekolah. beberapa tahun kemudian Firdaus lulus dari sekolah, kemudian ia kembali ke rumah pamannya. Namun Istri pamannya yang tidak suka dengan keberadaan firdaus kemudian mengusulkan untuk mengawinkan firdaus dengan mahmod  seorang pria tua kaya namun kasar dan serakah. Firdaus ditukarkan dengan mahar yang sangat mahal. Pada suatu peristiwa firdaus dipukul dan keluar dari rumah.
Kemudian firdaus bertemu bayoumi.  Yang awalnya baik tetapi sama saja dengan ayah dan suaminya. Yang suka memukul dan melecehkan dirinya.karena merasa tidak nyaman,firdaus pun lari dari bayoumi. Kemudian firdaus bertemu sharifa perempuan yang memberikannya tempat tinggal yang nyaman. Dan sejak itu pula firdaus menjadi pelacur. Firdaus yang sadar bahwa dia hanya dimanfaatkan oleh sharifa untuk memndapatkan uang. Akhirnya Kemudian dia sadar dan kembali pergi dan mencari pekerjaan dengan menggandalkan ijazah sekolahnya. Di tempatnya bekerja, Firdaus jatuh cinta kepada Ibrahim. Tetapi ternyata Ibrahim akan segera menikah dengan anak Manager perusahaan.firdaus sakit hati dan memutuskan keluar dari perusahaan itu. Ia kembali menjadi pelacur. Pelacur yang sukses. sehingga seorang germo memaksa Firdaus bekerja untuknya. Ternyata dari pengalamannya selama ini, Firdaus pun sadar dan menjadi perempuan yang tak mau lagi di injak-injak harga dirinya oleh kaum pria. Namun karena sang germo memaksa dan mengancamnya, Firdaus pun memegang sebilah pisau dan menghujamkan beberapa tusukan, sehingga akhirnya ia membunuh sang germo. Sebenarnya Firdaus bisa bebas dengan meminta pengampunan ke Presiden namun Fidaus menolak. Firdaus menggunakan kepasifan sebagai senjata perlawanan.firdaus lebih memilih untuk diam dan mempertahankan harga dirinya sebgai bentuk perlawanan.termasuk menerima hukuman mati.
Novel ini  banyak sekali memuat ketidakadilan gender mulai dari marginaliasi perempuan,subordinasi streotipe,kekerasan dan masih banyak lagi .novel ini sangat bagus untuk kalangan laki-laki maupun perempuan. Karena banyak sekali pelajaran yang dapat diambil dari novel ini. Bagaimana perjuangan seorang perempuan untuk mendapatkan haknya. Menurut Nawal  penindasaan terhadap wanita bukan karena timur atau barat,atau karena islam atau agama agama lain. Namun disebabkan oleh budaya patriarki yang berkelas  dalam masyarakat manusias secara keseluruhan.akan tetapi,selama kaum perempuan masih tetap terlena dan tidak sadar akan posisinya dalam kehidupan masyarakat,maka” penindasan” tetap selalu ada.




*Anggota Bidang Organisasi IMM Komisariat FKIP UMS Periode 2018-2019

Share:

Popular

Labels

Recent Posts

Label Cloud

About (3) Agenda (15) Artikel (24) bidang hikmah (4) Bidang Immawati (1) Bidang Kader (3) bidang SPM (1) BTKK (5) buletin (2) Data Base (2) ekowir (1) galeri (6) Immawan (3) Immawati (10) Informasi (10) islam (2) Kajian (1) MAKALAH (2) muktamar48 (2) Opini (16) Organisasi (4) Profil (1) Puisi (4) Resensi (6) Review (1) struktur (2) Tabligh (2)

QOUTES

Tidak akan ada kebenaran yang muncul di kepala, bila hati kita miskin akan pemahaman terhadap ajaran agama Allah.
-KH.Ahmad Dahlan