Peringatan “16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan”
Oleh: Ria Oktavia
Peringatan 16 Hari Anti Kekerasan
Terhadap Perempuan (16 Days of Activism Gender Violence) merupakan kampanye
internasional untuk mendorog upaya-upaya penghapusan kekerasan terhadap
perempuan diseluruh dunia. 16 hari tersebut terhitung dari tanggal 25 November-10
Desember.Mengapa 16 hari? Karena dala rentang 16 hari ini dimaksudkan untuk
mengingatkan bahwa kekerasan terhadap perempuan adalah juga pelanggaran
terhadap Hak Asasi Manusia. Penghapusan kekerasan sendiri membutuhkan kerjasama
dari berbagai komponen masyarakat untuk bergerak secara serentak, baik aktivis
HAM perempuan, pemerintah, maupun masyarakat secarra umum. Sehingga dalam waktu
16 hari, para aktivis HAM perempuan mempunyai waktu yang cukup untuk membangun
strategi pengorganisasian agenda bersama untuk:
1.
Menggalang
gerakan solidaritas bahwa kekerasan terhadap perempuan merupakan pelanggaran
HAM
2.
Menjamin
perlindungan yang lebih baik bagi korban kekerasan
3.
Mengajak semua
orang untuk terlibat aktif ssuai kapasitasnya dalam upaya penghapusan kekerasan
terhadap perempuan
Lantas apa nih yang terjadi pada rentan waktu 16 hari tersebut?
1.
Pada tanggal 25
November merupakan Hari Internasional untuk Penghapusan Kekerasan terhadap
Perempuan
2.
Pada tanggal 1
Desember merupakan hari AIDS Sedunia
3.
2 Desember
yaitu Hari Internasional untuk Penghapusan Perbudakan
4.
3 Desember
yaitu Hari Internasional bagi Penyandang Cacat
5.
5 Desember
merupakan Hari Internasional bagi Sukarelawan
6.
Tanggal 6
Desember diperingati Hari Tidak Ada Toleransi bagi Kekerasan terhadap Perempuan
7.
Tanggal 10
Desember diperingati Hari HAM Internasional.
Dalam
memperingati hari tersebut, Bidang IMMawati Cabang Surakarta membuat
serangkaian agenda bersama dengan melibatkan panitia dari seluruh Bidang
IMMawati Komisariat se-Surakarta. Dengan mengambil 3 hari yaitu pada tanggal
8-10 Desember di Hall FEB Kampus 2 UMS. Pada hari Kamis, 8 Desember diadakan
lomba menggambar bertemakan HAKTP dari Komisariat FKIP sendiri diwakilkan
oleh IMMawati Wakidah dan IMMawati
Nikmah, pada hari Jumat, 9 Desember ada diskusi dengan menghadirkan pembicara
dari Aliansi Peduli Perempuan Sukowati(APPS) oleh Mami Sugiyarsi.
Dimalam puncak
tanggal 10 Desember diadakannya Panggung
Budaya dengan berbagai penampilan dari tiap-tiap Komisariat se-Surakarta dan
Organisasi Daerah ( Rumah Jabar,Kepulauan Riau, dan Komunitas P Mahasiswa –
Kalimantan Puser). Dari FKIP tidak ketinggalan untuk ikut berpartisipasi dengan
menampilkan Puisi bertemakan penolakan kekerasan terhadap perempuan dan Tari
Kipas yang diikuti oleh IMMawati April, Citra, Dewi, Dila,Eka, Lia, Lili, Nikmah, Novita dan IMMawati Wida. Peringatan
HAKTP juga dimeriahkan dengan 1000 bunga kertas yang dikoordinasi Bidang
IMMawati tiap Komisariat. Bunga tersebut menghiasi acara Panggung Budaya serta
untuk aksi pada hari Ahad, 11 Desember di Car
Free Day Jln.Slamet Riyadi Solo.