Budi
Kecil
Oleh: IMMawati
Anaa
Hari
ini budi angkat bicara, soal apa?? Mengenai nilainya yang selalu diberikan
rendah oleh gurunya. Dia tidak terima setelah sekian lama memendam perasaan
yang ia anggap tak adil, padahal dirinya tidak pernah menyontek, belajarpun ia
rajin. Meski sehari-hari ia harus bergelut dengan dunia kasar untuk membantu
perekonomian keluarga. Ia kurus, postur dan wajahnyapun tidak terlalu rapi dan
enak dilihat. Maklum, tak ada yang memperhatikan penampilannya. Budi heran,
kembali ia menatap semua teman-temannya yang sama sepertinya. Beberapa mungkin
lebih buruk nasibnya dari pada ia. Teman-temannya manganggap pendidikan hanya
selingan dan bukanlah prioritas utama. Kendatipun mereka selalu berangkat,
namun tak pernah sampai kejiwa. Tak pernah menjadi kebutuhan bagi mereka.
Teman-temannya hanya menurut. Disuruh sekolah saja. Supaya punya ijazah.
Kesadaran akan betapa pentingnya pendidikan masih
sangat rendah. Ilmu pengetahuan tidak menjadi suatu menarik bagi mereka.
Sekolah hanya menjadi rutinitas biasa yang sangat membosankan. Seolah-olah
menjadi penjara bagi mereka. Bagaimana tidak? Ketulusan tidak pernah ada dari
mata mereka.
IMM FKIP Mengajar – program kerja yang tidak hanya
sekedar program kerja. Program ini adalah bermula dari kegelisahan akan
motivasi belajar anak yang amat rendah. Padahal perlu kita
sadari, benih menjadi cetakan awal penerus bangsa. Mahasiswa FKIP, calon guru
bangsa harus menyadari betapa tanggungjawab dan kewajibannya akan menentukan
arah kemana ia akan membawa nasib bangsa ini. Program ini bertujuan untuk memberikan
kesempatan mahasiswa fkip untuk mengaktualisasikan dirinnya, menambah wawasan
dan pengalamannya, membantu meningkatkan akademik siswa dan harapan mereka
untuk terus belajar.
----
Menerima Relawan Pendidik sampai tanggal 19 November 2016.
Kajian
Ayat 17 K.H. Ahmad Dahlan
Oleh: Bidang Tabligh dan Kajian Keislaman
Assalamu’alaikum Wr ,Wb,
Alhamdulillah dari Bidang Tabigh dan Kajian Keislaman telah melaksanakan Kajian 17 Kelompok Ayat KH Ahmad Dahlan yang
pertama bertepatan pada hari Sabtu, 22 Oktober
2016 di Taman FKIP UMS yang di Fasilitatori oleh IMMawan Arfan Nur Ardiyanto
selaku Sekertaris Bidang TBKK Cabang IMM Kota Surakarta yang di hadiri oleh 30
IMMawan/ti, pada kajian ayat yang pertama ini sesuai dengan yang ada di buku 7
Falsafah dan 17 Kelompok KH Ahmad Dahlan karya Kyai Suja’ salah satu murid
beliau, disampaikan oleh IMMawan Arfan
bahwasannya “Tadzkiyatun Nafs” atau penyucian jiwa adalah masalah mendasar yang
sangat penting di pahami oleh pimpinan atau kader IMM FKIP dalam berjuang,
penyucian jiwa di ajarkan kepada murid-murid Kh Ahmad Dahlan melalui QS Aljasiyah:3.
IMMawan Arfan juga mengaitakn konsep
Tadzkiyatun Nafs dengan kehidupan sehari-hari hingga memunculkan bebrapa
pertanyaan-pertanyaan dari diri kader-kader, diantara pertanyaan-pertanyaan
yang muncul adalah”Apakah 17 Kelompok Ayat KH Ahmad Dahlan hanya terdiri dari
17 ayat saja? “ pertanyaan ini muncul dari IMMawati Luthfia, Kader IMM FKIP.
Penasaran dengan kegiatan selanjutnya, silahkan datang ke komisariat IMM FKIP.
Akan ada ilmu dan teman, serta kejutan lainnya.
Bedah
Lagu Buruh Tani
Oleh: Bidang Seni Budaya dan Olahraga
Asslamu’alaikum
Wr Wb. Alhamdulillah bidang SBO (Seni Budaya dan Olahraga) IMM
FKIP UMS periode 2016-2017 pada tanggal 10 Oktober 2016 yang lalu telah selesai
melaksanakan Bedah Senandung Ikatan yaitu membedah lagu “Buruh Tani” dari Marjinal
yang di dalam lagu tersebut mempunyai Filosofi bahwasanya mahasiswa yang rindu
akan kesejahtraan di Negeri ini, mahasiswa yang rindu akan kesejahtraan rakyat
miskin kota dan kita adalah mahasiswa yang bisa dipersepsikan sebagai Agent Of Change di negeri Indonesia kita
tercinta ini. Peserta yang hadir pada saat Bedah Senandung Ikatan ini kurang
lebih 20 orang dan IMMawan Albi Arangga adalah ketua umum IMM Komisariat FKIP
UMS sekaligus sebagai pembicara dalam acara tersebut.
Ayoooo broo! sama-sama kita
rapatkan barisan dengan memperbanyak teman dan memperbanyak silaturahmi dengan
mengikuti kegiatan Bedah Senandung Ikatan yang selanjutnya. Nggak ada lo ibarat
minum es teh tanpa gula.
No comments:
Post a Comment