Objek
yang Tepat sebagai Motivasi Belajar
Oleh: Albi Rangga*
Menurut
UU No 20 tahun 2003/ SisDikNas pasal 1 ayat 1 , bahwa pendidikan sebagai usaha
sadar untuk mengembangkan potensi seseorang. Tentu dalam mengembangkan sebuah
potensi dibutuhkan sebuah usaha sadar, yaitu belajar. Belajar sendiri sebagai
salah satu kebutuhan seseorang untuk mencapai tujuannya. Belajar juga sebagai
proses untuk menentukan kesuksesan seseorang.
Proses
dalam perkembangan seseorang dibutuhkan sebuah unsur-unsur penting. Salah
satunya adalah unsur lingkungan. Menurut teori empirisme bahwa lingkungan
mempengaruhi proses perkembangan seseorang. Jika lingkunganya baik, maka proses
perkembangan seseorang juga baik. Begitu pula sebaiknya jika lingkunganya
buruk, maka proses perkembangannya juga buruk.
Dalam
konteks belajar, lingkungan yang baik adalah salah satu contoh universal yang
bisa kita jadikan sebagai sebuah objek motivasi dalam belajar. Seperti halnya
di lingkungan keluarga, masyarakat, kampus, maupun organisasi, secara tidak
langsung mampu memunculkan sebuah naluri keinginan untuk belajar. Dengan
membentuk suasana yang kompetitif sehingga tercipta lah sebuah motivasi.
Lalu
objek yang spesifik, dimana tak lepas dari peran lingkungan itu sendiri. Misalkan
dalam lingkungan sekolah maupun kampus sesorang memiliki teman rival dalam belajar. Ataupun secara aktif
seseorang mencari unsur-unsur yang dapat
membantu proses belajarnya. Seperti mencari tokoh-tokoh yang akan dipanutinya, ataupun
kerabat sekitar yang dijadikan objek perhatian seseoarang dalam proses belajarnya.
Banyak
cara yang dapat memacu kita untuk mau belajar. Selain dukungan keluarga maupun
kerabat, kita dapat menentukan sendiri sebuah objek untuk memunculkan sebuah
motivasi dalam proses belajar kita. Dengan sistem pendidikan di negara kita
saat ini yang memiliki unsur kompetitif tentu mendorong kita untuk mau
meningkatkan kualitas diri yang lebih baik agar menjadi bermanfaat di
lingkungan sosial.
*Penulis adalah kader IMM FKIP UMS jurusan PKN 2014
